Galau? Harusnya Kenal Dunia Blogging
Itu semacam kegiatan rutin anak muda jaman sekarang, gak cuma anak muda,
bahkan yang tua sekalipun masih doyan nge-galau. Karena galau gak
selamanya harus selalu menyinggung soal percintaan, bisa jadi karena
problem pribadi tentang kerjaan kantor atau mungkin untuk masa remaja
adalah PR sekolah.
Kaitannya galau dengan Blog, atau media sosial lainnya adalah.
Yang kita tau, kebanyakan orang galau terbawa suasana hatinya yang
galau. Akhirnya bisa merangkaikan kata-kata yang... katakanlah indah.
Karena hampir dari semua ungkapan kata-kata yang ditulis atau diucapkan
dari dalam hati, biasanya nyata/jujur dengan apa yang memang benar-benar
dialami.
Dan yang punya nilai bahasa indonesia
di sekolah dibawah rata-rata, yang ngga ngerti arti makna tulisan yang
lumayan rumit (bahasa formal/baku). Akhirnya jadi ngerti sendiri karena
bahasa galau memang gitu, ada yang indah dan ada yang terkadang ngasal.
Tergantung pribadi dari orang yang mengalami nya masing-masing.
Contoh nya:
"Ketika matahari terbenam, saat itu pula aku mulai membayangkanmu hadir
dan duduk bersama denganku,aku teringat saat kita duduk berdua ditepian pantai menunggu matahari terbenam".
Justru itu, blog identik dengan menulis. Karena isi blog adalah tentang
tulisan, melatih bagaimana cara kita menulis dengan baik dan benar tanpa
harus memperhatikan EYD. Ada masanya dimana memperhatikan EYD dan ada
masanya dimana tidak perlu memerhatikan EYD, tergantung dari apa tulisan
kita.
Dan pada akhirnya ketika tulisan kita digemari oleh banyak orang, dan
dari salah satu orang penggemar karangan isi tulisan kita adalah
penerbit. Mungkin dia akan menawarkan isi tulisan yang ada di blog kita
untuk dibukukan, yang udah kita tau ada raditya dika dan banyak lagi.
Intinya, perasaan galau yang kita rasakan didalam hati tak hanya kita yang merasakan.
Katakanlah curhat, ya.. curhat bisa bikin perasaan kita jadi lega
setelah 'menangis' dan 'berteriak'. Nulis di blog, sama dengan curhat.
Menuangkan apa yang kita rasakan, unek-unek, segala macam yang ada
didalam hati dituangkan ke dalam tulisan karangan dengan berbagai versi.
Intinya lagi, galau kita gak mubazir. Ada yang dihasilkan, banyak
pembaca tergantung dari bagaimana cara kita mempromosikan atau
mempublish link tulisan kita ke media sosial lainnya. Kemungkinan
pembaca mengalami peristiwa yang sama seperti apa yang kamu rasakan, dia
memberikan comment dan kamu membalas.
Saling bertukar solusi, saling bertukar pikiran, bermanfaat. :)