Lagi, Para Pimpinan Agama di Fiji Dukung Papua Merdeka
Methodist Leader |
Fiji,
KNPBnews – Setelah sebelumnya Gereja-Gereja Kepulauan Solomon
menyatakan dukungan Papua Merdeka, kemarin, Kamis (19/6), para Pemimpin
Gereja terkemuka di Fiji -Gereja Methodist- menaikan dukungan
kemerdekaan Papua dengan cara membagi-bagi Pita Merah hitam oleh
Konferensi Gereja Pasifik dan Jaringan Globalisasi Pasifik.
Dalam Siaran Pers pagi, melalui halaman resmi Pacific Conference of Churches Secretariat, Gereja Methodis menyatakan bahwa kegiatan itu merupakan komitmen dari Konferensi Gereja-Gereja Pasifik dan Dewan Gereja Fiji.
“Karena itu kami mendukung seruan untuk mengakhiri pelanggaran HAM di Tanah Papua, untuk pemberdayaan sosial, ekonomi dan politik mereka dan untuk menentukan nasib sendiri,” kata pernyataan itu.
“Kami berdiri dalam solidaritas dengan saudara-saudari dan anak-anak dari Tanah Papua. Kami telah menerima seruan mereka dan kami akan echo dan berbicara kebenaran ini lebih kuat.
“Kami menegaskan pekerjaan Konferensi Gereja-gereja Pasifik terhadap masalah West Papua dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk memungkinkan penentuan nasib sendiri dalam arti sepenuhnya untuk rakyat Tanah Papua.
Aksi solidaritas itu dilakukan pada hari Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meninggalkan Fiji.
Dalam Siaran Pers pagi, melalui halaman resmi Pacific Conference of Churches Secretariat, Gereja Methodis menyatakan bahwa kegiatan itu merupakan komitmen dari Konferensi Gereja-Gereja Pasifik dan Dewan Gereja Fiji.
“Karena itu kami mendukung seruan untuk mengakhiri pelanggaran HAM di Tanah Papua, untuk pemberdayaan sosial, ekonomi dan politik mereka dan untuk menentukan nasib sendiri,” kata pernyataan itu.
“Kami berdiri dalam solidaritas dengan saudara-saudari dan anak-anak dari Tanah Papua. Kami telah menerima seruan mereka dan kami akan echo dan berbicara kebenaran ini lebih kuat.
“Kami menegaskan pekerjaan Konferensi Gereja-gereja Pasifik terhadap masalah West Papua dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk memungkinkan penentuan nasib sendiri dalam arti sepenuhnya untuk rakyat Tanah Papua.
Aksi solidaritas itu dilakukan pada hari Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meninggalkan Fiji.
Sumber: http://knpbnews.com/