Welcome to La Pago ★ Heart of Papua ★ Voice of the Free Papua Central Highlands Region of Papua ★ Perjuangan Melawan Antara Tipu dan Benar, Benar Melawan Tipu".
Headlines News :

Operator telepon seks juga bisa diajak kencan plus


Operator telepon seks juga bisa diajak kencan plus 
 
Merdeka.com - Para wanita operator telepon seks tak hanya jago berbicara mesum lewat telepon. Selain pintar membuai pria berlama-lama menelepon, sebagian besar mengaku bisa diajak bertemu di luar dan diajak berkencan.

Selesai mengobrol lewat layanan premium, biasanya mereka langsung menawari konsumennya untuk berkenalan lebih jauh.

"Kalau mau ngobrol lagi. Abang telepon aja HP saya. Nanti kita ketemu di mal. Terus nanti, ya nanti abang tahulah," kata Selvi, seorang operator telepon seks saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (23/3).

Selvi menyebutkan nomor teleponnya dan tempat dia biasa bertemu klien. Sebuah mal di Jakarta Barat. Tapi dia mengaku pilih-pilih teman, tak cuma mencari uang.

"Kalau orangnya bersih, terus enak diajak ngobrol sama sopan, saya baru mau. Nggak jarang juga saya tolak, pura-pura ke toilet padahal saya tinggal pergi," kata lajang berusia 22 tahun ini.

Selvi mengaku memasang tarif Rp 500 ribu sekali main, di luar biaya hotel. Dia juga mengaku bukan pekerja seks komersial, karena tak semata-mata mencari uang.

"Kalo aku gak asal dikasih uang mau. Lihat-lihat dulu. Kalau PSK kan asal ada uang sikat aja," kilahnya.

Menurutnya kencan plus ini lumayan untuk menambah penghasilan. Selvi bercerita sebagai operator telepon seks premium, gajinya hanya Rp 1 juta. Tentu jumlah ini tak cukup. Dia mengaku bisa melakukan kencan plus dua atau tiga kali sepekan.

"Ya lumayan buat nongkrong atau beli lipstick," katanya.

Operator di tempat lain, Sari (31), mengaku melakukan hal serupa. Sari lebih terang-terangan soal kencan plus itu. Menurutnya daripada lama-lama mengobrol di telepon, dia pilih untuk menemui kliennya di luar.

"Sekarang kita kerja jadi operator, orang nelepon lama yang untung bos-bos kita. Kita nggak dapet apa-apa. Bonus juga kecil. Kalau main di luar kan lumayan untuk tambah-tambah. Gitu sayang," katanya setengah merayu.

Sari mengaku sudah hampir setahun bekerja sebagai operator telepon seks. Seperti layanan telepon premium lain, tarif telepon seks ini membuat kantong jebol. Untuk mendengar rayuan dan desahan mereka, tarif telepon Rp 1.700 per 30 detik. Silakan kalikan jika mengobrol 20 menit.

"Tapi gaji aku cuma Rp 800 ribu. Bonus juga kadang cuma Rp 100 ribu. Ada kesempatan kenalan sama cowok ganteng udah gitu enak dan dapet uang. Ya jalanin aja," katanya.

Sari mengaku memasang tarif Rp 1 juta sekali berkencan. Tapi menurutnya jumlah itu masih bisa ditawar.

"Ya pokoknya ketemu dulu aja. Nanti sekalian ngobrolin harga biar lebih enak," kata wanita yang mengaku janda ini.
[war]
Share this post :