Welcome to La Pago ★ Heart of Papua ★ Voice of the Free Papua Central Highlands Region of Papua ★ Perjuangan Melawan Antara Tipu dan Benar, Benar Melawan Tipu".
Headlines News :
Home » » Siswi SMA jadi Pekerja Seks Demi Biaya Sekolah

Siswi SMA jadi Pekerja Seks Demi Biaya Sekolah

 Kisah Siswi SMA jadi Pekerja Seks Demi Biaya Sekolah



KlikSeru.com – Silvi mengaku terpaksa menjadi pekerja seks untuk mencari biaya sekolah. Remaja yang masih berseragam SMA ini mengaku ingin melanjutkan pendidikan hingga kuliah.Dikutip dari Tribunnews, Silvi sehari-hari bekerja sebagai purel atau pemandu lagu di sebuah rumah karaoke di kawasan Agrowisata, Batu. Tidak hanya Silvi masih ada dua siswi SMA lainnya yang bekerja di sana.
“Kalau saya tidak bekerja seperti sekarang ini (menjadi purel sebuah klub malam), saya nggak bakalan bisa menyelesaikan sekolah. Padahal saya ingin melanjutkan kuliah,” kata Silvi, seperti yang dikutip dari Tribunnews.
Silvi merupakan anak kedua dari empat bersaudara ini memilih hidup di kos-kosan dan mengaku kepada keluarga bekerja sebagai pelayan cafe. Dirinya terpaksa berbohong karena keluarganya akan murka jika tahun profesinya.

Silvi saat ini tercatat sebagai siswi kelas 12 di sebuah SMK. Dirinya terjun di dunia hiburan malam saat masih duduk di kelas 11. Awalnya dia diajak teman mainnya yang juga masih sekolah.
“Saya freelance dulu di sebuah cafe di Malang. Teman yang ngajak,” akunya.nDirinya dibina seorang germo laki-laki berusia 28 tahun. Germo tersebut menjadikan Silvi dari purel menjadi pekerja seks, bahkan germo tersebut adalah pria pertama yang mengambil keperawanannya. Silvi bersedia melakukannya karena taku tidak mendapat pekerjaan.

Di usia yang masih 16 tahun, Silvi sudah tidak canggung menemani para tamunya. Silvi tidak setiap hari dibooking pria hidung belang, dirinya memiliki pekerjaan rutin sebagai purel saat malam hari hingga dini hari. Di sekolah, Silvi tidak menonjol dan memiliki nilai akademik yang cukup bagus. Dirinya selalu masuk lima besar di kelasnya.n“Saya ingin sampai kuliah. Sekarang lagi kumpulin modal sendiri. Doakan mudah-mudah bisa kesampaian,” katanya.

“Saya di sekolah biasa saja. Tidak dandan. Makanya banyak yang canggung kalau saya dandan. Pernah ada teman sekolah saya datang ke tempat karaoke. Untung dia tidak mengenali saya saat memilih pemandu lagu,” ujar Silvi sambi tersenyum simpul.
Share this post :