Welcome to La Pago ★ Heart of Papua ★ Voice of the Free Papua Central Highlands Region of Papua ★ Perjuangan Melawan Antara Tipu dan Benar, Benar Melawan Tipu".
Headlines News :
Home » » PSK 'High Class' di Semarang Disukai Klien karena Pintar Jaga Rahasia

PSK 'High Class' di Semarang Disukai Klien karena Pintar Jaga Rahasia

PSK 'High Class' di Semarang Disukai Klien karena Pintar Jaga Rahasia


PSK 'High Class' di Semarang Disukai Klien karena Pintar Jaga Rahasia
Inilah PSK high class
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Profesionalitas menjadi alasan para pria hidung belang lebih memilih menggunakan jasa wanita panggilan papan atas, ketimbang datang ke lokalisasi atau tempat-tempat yang menyediakan Pekerja Seks Komersial (PSK).

Seorang pelanggan, sebut saja Indra mengatakan, wanita panggilan bekerja secara profesional terutama dalam hal menjaga privasi kliennya. 

"Mereka tidak suka nanya-nanya soal jati diri kita dan tidak peduli siapa kita," kata Indra kepada Tribun Jateng, pekan lalu.
Konsekuensinya, kata Indra, para perempuan panggilan itu juga tidak mau diganggu privasinya. Mereka hanya berhubungan sesuai transkasi `bisnia' yang disepakati. 

"Terkadang dimintai nomor ponsel atau PIN BB (BlackBerry) saja mereka tidak mau. Kecuali kalau sudah dekat dan beberapakali bertemu," katanya. Selain soal keamanan, lanjut Indra, perempuan panggilan kelas atas juga berpenampilan bersih dan lebih menarik. Mereka biasa merawat tubuhnya secara rutin. Mereka juga mewajibkan para kliennya memakai kondom saat melakukan hubungan intim.

"Kalau tidak pakai kondom, wanita panggilan biasanya meminta tarif dua kali lipat," katanya.
Bahkan, lanjut Indra, para perempuan panggilan biasanya mempertimbangkan untuk memasang tato di tubuhnya. Sebab, tidak semua klien suka melihat perempuan bertato. "Mereka yang mempunyai tato, biasanya tarifnya jatuh atau murah," ujar Indra.

Pengguna jasa jasa wanita panggilan lainnya, sebut saja Andre, mengemukakan alasan serupa dengan Indra.
Ia punya beberapa nomor telepon wanita panggilan yang sudah dikenalnya. Kalau dibutuhkan, ia bisa menelepon mereka kapan saja. Meskipun Andre mengantongi sejumlah nomor, namun tidak ada satu pun dari mereka yang pernah menelepon dirinya. Menurutnya, wanita panggilan selalu menjaga hubungan dengan klien. "Saya tidak akan menelepon terlebih dahulu. Tenang saja," kata Andre menirukan wanita panggilan yang biasa dibookingnya.

Selain karena privasi, faktor keamanan dari sisi kesehatan juga menjadi pertimbangan. Hampir semua wanita panggilan tidak mau melayani tamu yang tidak menggunakan kondom. Selain itu, selama berpetualang di dunia esek-esek, Andre sangat selektif memilih wanita. Dia hanya akan membooking wanita yang direkomendasikan beberapa orang kepadanya. Bahkan kalau bisa, kata dia, wanita panggilan yang diajaknya berkencan telah dikenalnya secara baik.

"Di jaman sekarang ini banyak penyakit menular melalui hubungan seks. Itu yang harus dihindari," ucapnya.
Keterangan Indra dan Andrem senada dengan yang disampaikan karyawan hotel berbintang di Semarang, sebut saja Arnold. Menurutnya, para wanita panggilan biasanya tidak pernah peduli siapa klien yang akan dilayaninya. "Saat ditelepon, mereka tidak pernah nanya siapa penggunanya," kata Arnold. (Tribun Jateng cetak/tim)
Share this post :