10 Sinetron Yang Tak Layak Ditonton
KPI: 10 Sinetron ini tak layak tonton
Beberapa bulan terakhir, kekerasan yang menimpa anak-anak dan remaja
semakin banyak jumlahnya dan semakin memprihatinkan bahkan kekerasan
tersebut terjadi di sekolah dan lingkungan tempat tinggal yang
seharusnya aman bagi anak-anak dan remaja. Sejumlah pihak menduga media
khususnya televisi sebagai salah satu pemicu munculnya tindak kekerasan
tersebut.
Menurut Komisioner KPI , Agatha Lily, sepanjang tahun 2013 sampai dengan
April 2014, KPI menerima sebanyak 1600-an pengaduan masyarakat terhadap
program sinetron dan FTV yang dianggap meresahkan dan membahayakan
pertumbuhan fisik dan mental anak serta mempengaruhi perilaku kekerasan
terhadap anak.
"Sejak 1 bulan lalu tepatnya tanggal 11 April 2014, KPI telah melakukan
evaluasi program sinetron dan FTV yang disiarkan 12 stasiun televisi
dalam rangka melakukan pembinaan. Dalam forum evaluasi tersebut hadir
juga beberapa production house (PH) yang memproduksi program-program
tersebut. Namun demikian, sampai dengan hari ini KPI masih menemukan
sejumlah pelanggaran terhadap UU Penyiaran serta Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)," ujar Agatha Lily dalam
rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (14/5).
Adapun pelanggaran tersebut menurut Agatha Lily meliputi: bullying,
kekerasan fisik, kekerasan verbal, menampilkan percobaan pembunuhan,
adegan percobaan bunuh diri, menampilkan remaja yang menggunakan
testpack karena hamil di luar nikah, adanya percobaan pemerkosaan dan
sebagainya.
"Bahkan program sinetron dan FTV kerap menggunakan judul-judul yang
sangat provokatif dan tidak pantas, seperti: Sumpah Pocong Di Sekolah,
Aku Dibuang Suamiku Seperti Tisu Bekas, Mahluk Ngesot, Merebut Suami
Dari Simpanan, 3x Ditalak Suami Dalam Semalam, Aku Hamil Suamiku
Selingkuh, Pacar Lebih Penting Dari Istri, Ibu Jangan Rebut Suamiku,
Istri Dari Neraka aka Aku Benci Istriku," papar Agatha Lily.
Atas pelanggaran tersebut, lanjut Agatha Lily, KPI menyatakan 10
sinetron dan FTV bermasalah dan tidak layak ditonton tersebut adalah:
- Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda RCTI
- Sinetron Pashmina Aisha RCTI
- Sinetron ABG Jadi Manten SCTV
- Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala SCTV
- Sinetron Diam-Diam Suka SCTV
- Sinema Indonesia ANTV
- Sinema Akhir Pekan ANTV
- Sinema Pagi Indosiar
- Sinema Utama Keluarga MNC TV
- Bioskop Indonesia Premier Trans TV
Atas dasar itu, KPI dengan tegas menyatakan, stasiun televisi segera
memperbaiki sinetron dan FTV tersebut. Production House (PH) agar tidak
memproduksi program sinetron dan FTV yang tidak mendidik.
KPI juga meminta kepada orang tua tidak membiarkan anak menonton
program-program tersebut. "Anak-anak dan remaja agar selektif dalam
memilih tayangan TV dan tidak menonton sinetron dan FTV yang
bermasalah."
KPI, lanjut Lily juga akan memberikan sanksi kepada lembaga penyiaran
yang melakukan pelanggaran dalam program-program tersebut. Terhitung
sejak release ini dikeluarkan, KPI Pusat akan menindak tegas stasiun
televisi yang tidak melakukan perbaikan.
"Kami meminta pertanggungjawaban pengelola televisi yang meminjam
frekuensi milik publik agar tidak menyajikan program-program yang
merusak moral anak bangsa," tutupnya.(sumber)