Welcome to La Pago ★ Heart of Papua ★ Voice of the Free Papua Central Highlands Region of Papua ★ Perjuangan Melawan Antara Tipu dan Benar, Benar Melawan Tipu".
Headlines News :
Home » , , , , , , , , , , , » Sudah Korupsi Nyewakan Property Pada Artis Seksi Pula Bapak Ini

Sudah Korupsi Nyewakan Property Pada Artis Seksi Pula Bapak Ini

14164023241285969143
Artis yang nyewa apartemen pak Udar (sumber foto : Photoshootphotos.blogspot.com)
Kita sibuk soal naik BBM yang 2000 ribu rupiah, miris memikirkan puasa Senin kamis yang mungkin terpaksa dilakukan orang-orang miskin, terhenyak juga membaca penyitaan beberapa asset tersangka koruptor bus trans Jakarta di media.

Udar Pristono tersangka kasus dugaan korupsi penggelembungan harga proyek pengadaan bus Transjakarta pada 2013 ternyata mempunyai asset bertebaran dimana-mana termasuk di Jakarta dan Bali. Salah satu yang disita adalah apartemen 2 kamar di casa Grande Jakarta (senilai 3 Milyar). Di apartemen ini tinggal artis seksi Bella Shofie yang mantan pacar Adjie Pangestu itu. Artis ini dipanggil sebagai saksi oleh kejaksaan atas kasus (dugaan pencucian uang) Udar. Pengacara Bella, Surfrensi A Manan menyampaikan kalau kliennya menyewa dari agensi bernama Wiwin. Harga sewa Rp 500 juta untuk satu tahun. Manan mengaku kliennya tak memiliki hubungan khusus dengan Udar. Oh gitu ya ? guanteng lho Pak Udar ini, tajir lagi, ya sudah kalau gak ada hubungan ya rapopo.

Boleh-boleh saja mengaku menyewa, masalahnya ngapa pula nyewa apartemen yang pasarannya seperti itu antara 200-250 juta per tahun seharga 500 juta ? koq artis ini mau bayar segitu ? walaupun (mungkin) mampu dari hasil main film horror atau pemotretan di majalah pria dewasanya itu. Itu bukan pasaran harga sewa apartemen itu. Boleh saja mengaku menyewa, menanda tangan perjanjian sewa menyewa, tapi bukti pembayaran pajak penyewaan sebesar 10% pada kantor pajak juga harus ada, baru sahih, kalau tidak berarti tak bayar pajak. Bisa juga merupakan indikasi cuci uang, bilang menerima sewa 500 juta sebagai sewa dari penyewa yang pura-pura bayar, jadi bersihlah itu uang 500 juta seakan-akan uang legal. Sewa menyewa seperti ini dikenakan pajak 10% jadi ngaku-ngaku saja tidak bisa seenaknya, bukti bayarnya mana ? nanya lho…. Kalau ada bagus kan, jadi gak usah diubek-ubek ma petugas pajak.

Lalu ada pula rumah Udar yang disita di Bintaro seharga 3 Milyar. Nah ini pada disita, tapi ada satu yang menarik perhatian saya karena ada satu rumah (yang ditengarai) milik Udar juga, yang telah diperiksa juga di jalan Jalan Wijaya IX Nomor 14 RT 01/04, Melawai, Kebayoran Baru, Jaksel. Nah yang ini belum ada kabar disita, mengapa saya bahas, karena inilah yang saya duga paling mahal harganya, karena tak disebutkan luas tanahnya, umumnya rumah disana luasnya 580-600 meter persegi, kalau di huk lebih besar, katakanlah 600m persegi, dikalikan 60 juta permeter maka 36 Milyar !! yang disita baru yang ecek-ecek saja, yang ini belum, kalau memang miliknya dibuktikan dari hasil korupsi, baik disita juga bukan ? jangan yang relatif kecil-kecil saja.

Kita rakyat jelata bersusah payah mengumpulkan seribu dua ribu, koruptor makan uang negara, menyewakan property pada artis, beli segala macam barang mewah kita melongo-melongo saja, tar masuk bui berapa tahun dapat potongan-potongan keluar lagi, kita tetep aja susah. Segala dana tak sampai pada yang seharusnya.
Walaupun saya pendukung militant Pak Jokowi, saya tetap menghimbau, okelah naikkan BBM, subsidinya dialokasikan untuk kepentingan rakyat, tapi tolong diseleksi ini para pejabat acakadut yang macam begini. Mana pula sampai ke rakyat jelata kalau ditengah jalan sudah dibelikan rumah mewah cukup buat makan orang sekotamadya setahun gitu uangnya.

Pak Jokowi bercerita, saat mengobrol dengan Presiden Vietnam Truog Tan Sang, dia terkejut ketika Presiden Vietnam itu menawarinya beras.
“Stok beras saya masih banyak. Kapan dibeli?” kata Jokowi menirukan Truong ketika itu di Istana Negara, Jakarta, Selasa 18 November 2014.
Mendengar hal itu, Jokowi pun kaget. “Coba dia nawarin,” kata dia.
Padahal Indonesia adalah negara agraris, tetapi tak punya beras yang melimpah. Untuk itu, sepulangnya dari pertemuan itu, Jokowi memerintahkan Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan segera mewujudkan swasembada pangan.
“Saya berikan target kepada Menteri Agraria, saya tak mau tahu 3-4 tahun harus swasembada. Harus. Jadi menteri nggak diberi target kok enak,” kata Jokowi.
____________
Ya kalau beras emang kita impor dari sana, karena kita yang swasembada itu sejauh ini diantaranya cuma koruptor KW super, Ormas millitan yang suka demo dan lumpur lapindo, coba ditawarin ke Vietnam kali aja mau dibarter ma berasnya…….
Kalau menteri Iyalah bagus ditarget, kalau gak ditarget ngapa pula jadi menteri, tukang kebun saya aja ditarget sehari motong bunga segini, besok rumput segini, ini menteri, ya sudah betul itu ditarget, tapi kasi konsekwensi juga, kagak tercapai minggir ya, monggo, legowo, kasi jalan ma yang sanggup. Kalau gak ada konsekwensi ya gak ngaruh.

Mau swasembada beras, sawahnya pada jadi bangunan semua, segala dikasi IMB, sawah habis semua. Ada yang masih punya kebun dan sawah gak ada irigasi, atau kalau gak jalan untuk kelancaran transportasi rusak semua, habis lewat jalan situ perlu dipijet seminggu kitanya kalau gak turun bero. Ngolah tanah make pacul, traktor gak ada, hasil panen raya harga murah karena banyak impor seliweran……….sapa mau jadi petani, bakalan hidup susah gak dibantuin……….ini detail-detailnya perlu dipikirkan oleh menteri-menterinya dan pejabat terkait. Jangan jadi pejabat ditengah jalan malah alih profesi kayak pak Udar jadi pengoleksi asset dan penyewaan property kepada artis seksi malah…………

Terus terang sedodol-dodolnya semboyan “Enak jamanku toh ?” nya dari para pengikut Eyang itu, saya masih ingat dulu ada Pelita (Pembangunan Lima Tahun) setiap awal masa pemerintahan 5 tahun, jelas apa yang mau dikerjakan dan dicapai dalam 5 tahun, jadi bisa diukur sudah tercapai belum, ada yang bisa dicontreng kalau sudah tercapai karena rencananya jelas. Nah ini kan bukan system management yang buruk, ada perencanaan, cara pelaksanaan dan target.

Mohon maaf saja, kalau segala tak jelas rencana, ya bagaimana pula mau diukur hasilnya, wong gak jelas mau ngapain. Kalau misal dari Jakarta mau naik mobil ke Jogja, kan ada rutenya, 2 jam sudah sampai Bandung, trus mau lewat mana, target berapa jam sampai tujuan, ya begitu secara bodohnya saya yang jelata ini mikirnya.
Soal koruptor saya eneg, mau di-export gak ada yang mau terima lagi, menuh-menuhin penjara aja disini.

Dah ah curhatnya, cuma mau nunggu aja, kalo bener rumahnya Udar yang puluhan Milyar itu disita saya tunggu beritanya, kali aja mau dilelang murah hehe, mungkin mampu beli dikit, kotak sampahnya 1×1m persegi saja yang saya cita-citakan beli, saking mahalnya……………….

Bahan Bacaan
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/559448-jokowi-syok-saat-mengobrol-dengan-presiden-vietnam

Tags:


Share this post :