Welcome to La Pago ★ Heart of Papua ★ Voice of the Free Papua Central Highlands Region of Papua ★ Perjuangan Melawan Antara Tipu dan Benar, Benar Melawan Tipu".
Headlines News :
Home » » Baliem Post: BENDERA BINTANG KEJORA BUKAN BENDERA BARU DI PBB

Baliem Post: BENDERA BINTANG KEJORA BUKAN BENDERA BARU DI PBB

BENDERA BINTANG KEJORA BUKAN BENDERA BARU DI PBB


Bangsa Papua Barat adalah bangsa yang sudah merdeka pada tahun 1961 dengan lagu kebangsaan “hai Tanahku” sambil mengibarkan Bendera Bintang Kejora sebagai lambang Negara Papua Barat.
Bendera Bintang Kejora sudah tidak asing lagi di seluruh dunia baik di nasional (Indonesia) maupun di tingkat internasional (PBB). Bendera Bintang Kejora sering dikibarkan di kantor pusat PBB di Amerika pada saat membahas masalah pelanggaran HAM. Hampir setiap tahun Bendera Bintang Kejora dikibarkan di kantor pusat PBB.
Pada tahun 2011 lalu, Bendera Bintang Kejora dikibarkan di kantor PBB untuk membahas masalah pelanggaran HAM di Papua. Dalam pembahasan itu, banyak Negara ikut memprihatikan bagi kehidupan orang Papua di atas tanah Papua. Keprihatinan itu terjadi ketika PBB mengemukakan banyak pelanggaran HAM yang terjadi di Negara Indonesia seperti di tanah Papua.
Pihak PBB dan perwakilan  setiap Negara yang hadir pada saat itu  sudah mengetahui dan mengenal baik situasi Papua yang sebenarnya, siapa pelaku utama pelanggaran HAM ?? dan bagimana sejarah Papua yang sebenarnya ?
Setelah membahas pelanggaran HAM di Papua itu, salah satu anggota yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, hari demi hari orang Papua mati akibat ketidakadilan Negara Indonesia, Negara Indonesia bersama kekuatan militer memperkosa alam Papua dan manusia Papua.
Selain itu dia juga mengatakan, pihak PBB dan Indonesia segera mengungkapkan pengakuan tehadap bangsa Papua karena bangsa Papua sudah jelas artinya mereka berjuang berdasarkan sejarah PEPERA 1969.
PEPERA ini telah menipu bangsa Papua Barat hanya karena mencari kepentingan antara beberapa Negara saja. Di atas penipuan itu juga, Negara Indonesia(militer) melakukan pelanggaran HAM  terhadap orang Papua sudah mencapai ribuan jiwa. Negara Indonesia sampai saat ini belum mampu mengungkapkan siapa pelaku yang sebenarnya? Mungkin saja Negara sengaja mengkelabui pelaku kerana pelanggaran HAM adalah suatu sistem atau program ter-rencana dari Negara untuk menjajah bangsa Papua. Katanya.
Pada belakangan ini, dunia mempertanyakan atas komentar dari Negara Indonesia terhadap pemerintahan Australia saat Bendera Bintang Kejora berkibar di depan tokoh kosmotik, Lush di Mal Garden City, Perth, Australia. kompasiana.com. tabloidjubi.com. TRIBUNNEWS.COM
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia mempertanyakan komitmen Pemerintah Australia untuk membantu Indonesia dalam menyelesaikan masalah kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). "Harusnya komitmen itu tetap dijaga," kata Eris saat dihubungi ROL, Rabu (23/8).
Donatus B. Mote sebagai mahasiswa peduli HAM mengatakan, walaupun pemerintah Indonesia sudah berkomitmen dengan pemerintahan Australia, tentu saja komitmen itu bisa berubah ketika melihat realitas kehidupan manusia di dunia yang sangat merugikan itu. Seperti apa yang sudah dan sedang dialami oleh manusia Papua di atas tanah Papua. Negara Indonesia telah merugikan wagra Negara (orang Papua) dan kandungan alam.
Dengan melihat pelanggaran HAM yang berat di Papua itu, negara-negara luar mulai berkompanye untuk mendukung Papua Merdeka. seperti, Negara Australia mulai kibarkan Bendera Bintang Kejora di salah satu tokoh kosmetik pada kamis, 23 Agustus 2012
Megan Taylor, manager kampanye Lush, mengatakan kepada Radio Australia, perjuangan kemerdekaan Papua sejalan dengan falsafah etis perusahaan tersebut, yang sebelumnya pernah berkampanye mendukung hak binatang dan pernikahan gay.
"Dari semua kampanye yang telah kami melakukan, mungkin ini membutuhkan pamflet informasi karena tidak banyak orang tahu tentang perjuangan kemerdekaan Papua", kata Taylor.
Dosen senior Universitas Victoria dan pakar regional, Richard Chauvel, mengatakan, kampanye Lush itu adalah kampanye komersial pertama di Australia mendukung kemerdekaan Papua.
Entah cepat atau lambat Papua pasti akan merdeka, sejarah Papua akan membawah pada titik kemerdekaan. Semua ketidakadilan Negara, ketidakjujuran, pemerkosaan, penganiayaan, pengisiran, penangkapan dan pembunuhan terhadap orang Papua pasti akan membawah pada titik keadailan, kejujuran, kedamaian dan kemerdekaan di atas bangsa untuk berkarya ikut menyempurkan semua ciptaan Tuhan dengan bebas dan dengan damai oleh manusia. (ac. Bidaipouga Mote)
Share this post :