Prabowo-Hatta Diminta Jangan Datang ke Papua, Luka Sejarah
Beginilah perlakuan kepada masyarakat Papua, ditetelanjangi di bawah todongan senjata api. (Dok)
JAKARTA, Baranews.co -
Luka sejarah akibat aksi-aksi militer Prabowo Subianto di Papua (yang
kini menjadi dua propinsi), tidak akan pernah hilang dari ingatan rakyat
Papua. Ini luka abadi. Maka dimohon Prabowo-Hatta jangan pernah
berkampanye ke Papua.
"Kepala-kepala suku di
Pegunungan Papua sudah bersepakat, akan menghalangi kedatangan Prabowo
dengan segala cara. Mereka siap tidur di jalan mulai Abepura hingga
Jayapura, sehingga tak akan ada yang bisa lewat," ujar Benny Naraha
Lefaan, tokoh Papua, di Jakarta Selasa (17/6).
Benny menegaskan, orang
Papua adalah rakyat yang cinta damai. "Pasukan Prabowo pernah menebar
racun di hulu sungai, membuat puluhan ribu penduduk yang menggunakan
sungai untuk air minum, tewas," ungkapnya.
Pasukan Prabowo juga
pernah menembaki jemaat gereja yang sedang merayakan Natal. "Ini bukan
soal kampanye-kampanyean. Ini soal luka sejarah. Sampai bumi hancur,
kami tak ingin Prabowo menginjak Tanah Papua," tegas Benny, Sekretaris
Relawan Jokowi Bara JP Papua.
Luka sejarah bukan hanya
dialami keluarga yang dibantai pasukan Prabowo, tetapi juga dirasakan
semua orang Papua. Luka ini pula yang menyuburkan keinginan sebagian
orang untuk lepas dari Indonesia, sebab tidak pernah ada pengadilan atas
pembantaian orang Papua.
"Demi keutuhan bangsa
dalam NRKI, Prabowo jangan pernah ke Papua. Hatta Radjasa juga jangan
pernah ke Papua, karena dia adalah dalang perampokan sumber daya alam
Papua. Kami orang Papua, berdiri tegak mengawal aspirasi," tegas Benny.
(if)