INI SIKAP DAN PESAN PGBP ATAS KONFLIK LANNY JAYA
- Editor : Syam Terrajana
Semua hasil karya yang dimuat di tabloidjubi baik berupa
teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST)
menjadi hak cipta tabloidjubi.com
0
H E A D L I N E :

Socrates S. Yoman, ketua Umum BPP – PGBP (Doc. Kilion)
Jayapura,
12/8 (Jubi) – Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (PGBP), menyikapi konflik
yang berlangsung di Lanny Jaya. Pendeta Socrates S. Yoman, Ketua Umum
PGBP,melayangkan sikap resmi berikut pesan moral yang mendesak para pihak untuk
menggunakan pendekatan kemanusiaan sebagai tolak ukur perwujudan perdamaian di
daerah itu.

Berikut sikap resmi PGBP sebagaimana yang dikirimkan kepada
tabloidjubi.com:
Tentang Peristiwa
Kekerasan Pada 28 Juli 2014 di Distrik Indawa, Kabupaten Lani Jaya, Papua
Pra
Peristiwa
Penyerangan polsek
Pirime pada 27 November 2012. Tiga polisi tewas yaitu Kapolsek, Iptu Rofli
Takubesi dan dua anggotanya yaitu Briptu Daniel Makuker dan Briptu Jefri
Rumkorem. Pelaku adalah kelompok OPM berjumlah kurang lebih 50 orang.
Tewasnya Arlince
Tabuni, perempuan, 12 Tahun pada 01 Juli 2013 di Tiom, kampung Popome, Distrik
Mukoni, Kabupaten Lani Jaya, ditembak oleh TNI (Kopassus). Sudah ada pembayaran
kepada pihak keluarga korban sejumlah Rp 450 juta rupiah dari pihak TNI tetapi
pelaku tidak diproses hukum.
Tanggal 30 Mei 2014,
pukul 16.20 WP Bripda Ervan ditembak mati dan korban luka-luka Brigadir Arnol
Rani oleh OPM di kampung Yogobak, Distrik Tiom, Kabupaten Lani Jaya
Tukang ojek bernama
Nasito, laki-laki, 30 Tahun tewas tertembak di Kampung Dugume pada Kamis 17
Juli 2014. Pelaku diduga kelompok TPN/OPM (Sumber: Kompas.com). Pelaku masih
dalam pengejaran.
Puncak
Peristiwa
28 Juli 2014, Sekitar
Pukul 10.00 WP kelompok Enden Wanimbo melakukan komunikasi dengan seorang
anggota Polisi dari Polres Lani Jaya untuk saling Jual-Beli amunisi dan
bersepakat ketemu di sekitar jalan raya kampung Indawa Distrik Awinayu.
Sekitar Pukul 12.30 WP
Kelompok Enden Wanimbo bertemu di Jalan Raya Wamena-Tiom di kampung Indawa
mulai mau transaksi jual-beli, 4 anggota Polisi dengan seragam dan bersenjata
lengkap menggunakan mobil Extrada (Mitsubisi) dari arah distrik Pirime ke arah
distrik Maki. Sampai di lokasi anggota polisi dalam keadaan siaga mencari Enden
Wanimbo sambil menelpon.
Kelompok Enden
mencurigai bahwa sedang ada mobilisasi pasukan lain untuk melakukan penyerangan.
Karena itu kemudian kelompok Enden langsung melakukan aksi tembak ke arah
anggota polisi.
Dalam penyerangan
tersebut, 2 anggota polisi tewas dan 6 anggota polisi lainnya luka-luka.
Kelompok Enden Wanimbo merampas 4 pucuk senjata dan 1000 amunisi dibawa lari ke
hutan menuju arah distrik Pirime atas.
Pasca
Peristiwa
29 Juli 2014, Pukul
12:30-15:30 WP di sekitar kampung Yugumeya dan kampung Wenam di sekitar Pirime,
rumah – rumah di sekitar pinggiran jalan Wamena – Lani Jaya dibakar oleh
TNI/POLRI;
30 Juli 2014, Di
Kampung Indawa Distrik Awinayu, terjadi peristiwa sebagai berikut: Ditempat
kejadian masih terlihat sebuah mobil Estrada Mitsubishi di jalan raya, Rumah
(honai) warga disekitar tempat kejadian lebih dari 10 rumah terlihat sudah
dibakar, Puluhan aparat Polisi/Brimob di Pos Polisi Pirime dan Polres Lani Jaya
terlihat berjaga-jaga.
Sore hari ada
penambahan aparat Brimob dari Polda Papua dan langsung menuju Lani Jaya
menggunakan 22 mobil strada dari Wamena
31 Juli 2014, Terjadi
pembakaran 3 buah rumah sehat dan 1 rumah Honai adat, di sekitar rumah sakit
misionaris di kampung ekanom di Distrik Pirime. Dua ekor Babi di tembak oleh
anggota TNI/POLRI di kampung Indawa Distrik Awinayu.
1 Agustus 2014, Pukul
08.30-18.20 WP terjadi baku tembak antara TNI/Polri dan Kelompok Enden Wanimbo
dan Purom Wenda di Distrik Prime Kampung Ekanom. Anggota kelompok Enden dan
Purom bernama Usirago Wanimbo umur 27 Tahun Agama Kristen Protestan terkena
tembakan yang menyebabkan luka pada ibu jari kaki bagian kanan. Dari TNI/Polri
seorang anggota tertembak, kritis dan dikirim ke Jayapura.
Dalam pertempuran
tersebut seorang anak kecil bernama Abednego Wakerwa umur 10 Tahun, jenis
Kelamin laki-laki hilang saat pertempuran.
Pada saat itu juga
Pdt. Ruten Wakerkwa, Gembala Gereja Baptis Yerusalem, Kampung Tekun, Distrik
Pirime, umur 36 Tahun ditangkap oleh anggota TNI/POLRI dan kini sedang ditahan
di Polres Tiom.
2 Agustus 2014, Pukul
08.15-18.20 WP terjadi baku tembak lagi antara TNI/POLRI dan Kelompok Enden dan
Purom di kampung ekanom. Tiga (3) anggota TNIdi tembak dan 1 buah mobil Extrada
dibakar.
3 Agustus 2014, Hari
Minggu tidak ada insiden penembakan
4 Agustus 2014, Pukul
08:00 WP, di Desa Juwili, Distrik Golo, Kelompok Enden menembak Mobil Brimob
yang hendak ke Lani Jaya dan belum di pastikan berapa korban dalam insiden
tersebut.
5 Agustus 2014,
Pertemuan antara Bupati Lani Jaya, Bupati Jayawijaya, Kapolda Papua, Pangdam
Cenderawasih, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Polda Papua. Dalam pertemuan
itu ada permintaan resmi dari Bupati Lani Jaya kepada pihak Gereja untuk
melakukan negosiasi dengan kelompok Enden Wanimbo.
Pada hari yang sama,
Pukul 16:00 WP, Jemaat Gereja Kingmi Betel menyerahkan bantuan Dana dan Bama di
Posko Tim Peduli Kemanusiaan Kabupaten Lani Jaya di Gereja Baptis Bahtera
Wamena.
Seruan
Moral
Mengutuk aksi
kekerasan yang dilakukan oleh TPN/OPM dan TNI/POLRI sejak tahun 2012 hingga
saat ini di Kabupaten Lani Jaya.
Mendesak Pangdam VXII
Cenderawasih dan Kapolda Papua bersama Pemerintah Kabupaten Lani Jaya untuk
menarik kembali seluruh aparat TNI-Polri dari Kabupaten Lani Jaya.
Mendesak TPN/OPM
(Enden Wanimbo dan Puron Wonda) untuk tidak menggunakan kekerasan dalam
memperjuangkan aspirasi Papua Merdeka. OPM berjuang untuk Merdeka bukan
membunuh orang.
Pemerintah/Aparat
Keamanan, hentikan Kriminalisasi Perjuangan damai OPM di tanah Papua dan
menolak Stigmatisasi GPK, GPL, KSB dan KKSB. TNI/POLRI harus
berhenti menjual senjata dan amunisi kepada TPN/OPM. Prihatin dengan
aktivitas masyarakat dan Pemerintah masih lumpuh total di kabupaten Lani Jaya
sampai hari ini.
Pemerintah Kabupaten
Lani Jaya dan Provinsi Papua untuk memastikan dan memberikan rasa aman terhadap
masyarakat sipil tidak bersenjata (ibu dan anak) yang terpaksa mengungsi
mencari tempat aman saat ini.
Pemerintah harus
merehabilitasi dan membangun kembali semua fasilitas (rumah/honai) yang dirusak
selama konflik dan kontak senjata di Kabupaten Lani Jaya.
Mendukung upaya
perjuangan damai dalam penyelesaian masalah Papua secara menyeluruh melalui dialog
yang difasilitasi oleh pihak ketiga yang netral.
Mengajak semua umat
manusia untuk bersolidaritas demi rasa kemanusiaan terutama terhadap korban
pengungsi di Kabupaten Lani Jaya dengan cara memberikan dukungan moril dan
materil, seperti bahan makanan dan obat-obatan. (Jubi/Kilion/Mecky)
Jayapura, 11 Agustus
2014
BADAN PENGURUS PUSAT
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA BAPTIS PAPUA
Seruan Moral
TTD
Socratez Sofyan Yoman
Ketua Umum