Bupati Yahukimo dan Polda Papua Membuat Kesepakatan
Ones Pahabol: Saya Tidak Ingin Ada Gerakan-Gerakan Mengganggu Kedaulatan NKRI Di Yahukimo
DEKAI -- Situasi di Dekai ibu kota Kabupaten Yahukimo yang
mencekam beberapa hari lalu, akibat tindakan brutal Polisi terhadap masa
dari Parlemen Rakyat Daerah (PRD) dan Komite Nasional Papua Barat
(KNPB) yang menggalang dana untuk korban bencana alam di Vanuatu itu,
menewaskan satu orang dan dua orang kritis dan satu lainya masih ditahan
di Polres Kabupaten Yahukimo.
Dekai yang dikenal selama ini bebas dengan masa fanatik dalam menyuarakan isu Papua Merdeka, kini dibatasi dengan dibuatnya kesepakan bersama oleh pihak Polda Papua dan Bupati Yahukimo sendiri. Kesepakatan itu untuk menghilangkan gerakan-gerakan pembebasan bangsa Papua Barat di wilayah Yahukimo. Dalam kesepakatan Bupati Yahukimo bersama pihak Polda Papua tersebut. Bupati Yahukimo mengatakan, "saya sebagai Bupati daerah ini, tidak ingin ada gerakan-gerakan yang melanggar hukum dan mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan juga menghambat jalannya pembangunan di daerah ini" tegasnya.
Sementara, korban penembakan, dari suku Ngalik Distrik Silimo Kabupaten Yahukimo, dimakankan di Tempat pemakaman umum, jalan Logbon Dekai [hns]
Dekai yang dikenal selama ini bebas dengan masa fanatik dalam menyuarakan isu Papua Merdeka, kini dibatasi dengan dibuatnya kesepakan bersama oleh pihak Polda Papua dan Bupati Yahukimo sendiri. Kesepakatan itu untuk menghilangkan gerakan-gerakan pembebasan bangsa Papua Barat di wilayah Yahukimo. Dalam kesepakatan Bupati Yahukimo bersama pihak Polda Papua tersebut. Bupati Yahukimo mengatakan, "saya sebagai Bupati daerah ini, tidak ingin ada gerakan-gerakan yang melanggar hukum dan mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan juga menghambat jalannya pembangunan di daerah ini" tegasnya.
Sementara, korban penembakan, dari suku Ngalik Distrik Silimo Kabupaten Yahukimo, dimakankan di Tempat pemakaman umum, jalan Logbon Dekai [hns]