Welcome to La Pago ★ Heart of Papua ★ Voice of the Free Papua Central Highlands Region of Papua ★ Perjuangan Melawan Antara Tipu dan Benar, Benar Melawan Tipu".
Headlines News :
Home » , , , , , , , , , » INILAH KESAKSIAN POLISI PASCA PENEMBAKAN DI LANY JAYA: “SAYA MAU DITUGASKAN KEMANA SAJA, ASAL BUKAN DI PEGUNUNGAN

INILAH KESAKSIAN POLISI PASCA PENEMBAKAN DI LANY JAYA: “SAYA MAU DITUGASKAN KEMANA SAJA, ASAL BUKAN DI PEGUNUNGAN

INILAH KESAKSIAN POLISI PASCA PENEMBAKAN DI LANY JAYA: “SAYA MAU DITUGASKAN KEMANA SAJA, ASAL BUKAN DI PEGUNUNGAN” (Tamat)

Penulis : 
B.M.Kilungga
Anggota Polres Lanny Jaya, Brigpol Ronald Ohee (Jubi/Indrayadi TH)
Anggota Polres Lanny Jaya, Brigpol Ronald Ohee (HP/B Tabuni)
Jayapura, 13/8 (HP) – Brigadir Polisi (Brigpol) Ronald Ohee, anggota Polres Lanny Jaya yang jugasaksi mata penembakan disertai pembantaian terhadap rekannya, di Lanny Jaya, Senin (28/7) lalu tidak bisa menyembunyikan kegundahannya. Ia masih masih ingat betul  peristiwa yang merenggut nyawa rekannya yang  dilakukan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) itu.”Tindakan mereka sangat sadistis dan tak manusiawi,” katanya.
Menurut Ronald, setelah pelariannya yang berlangsung sekitar pukul 11.00 WIT hingga pukul 15.00 WIT, Senin (28/7) sore itu juga, dirirnya dan Alex, serta Sul seorang rekannya yang lain langsung di bawa ke Wamena. Di hari berikutnya, Selasa (29/7) Yoga (Almarhum), Mandowen, Marinus diterbangkan dengan pesawat.
“Kami turun ke bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, bersama-sama dengan pesawat yang sama. Malcon ini yang menyusul berikutnya, karena dia masih tinggal di Lanny Jaya, kalau tidak salah kemarin dulu baru turun,” katanya.
Ia sampai sekarang tidak bisa menghafal wajah satu persatu kelompok bersenjata tersebut, dikarenakan penampilan mereka yang brewok dan rambut yang gimbal panjang. Yang disayangkan, tidak adanya komunikasi sama sekali membuat Ronald dan rekan-rekannya terpojok yang berujung melarikan diri.
“Itulah situasi dan kondisi saat kejadian, sayangnya saat kejadian kami mau telepon juga tidak bisa, karena tidak ada sinyal telepon seluler. Radio polisi pun tidak ada, bawa HT juga untuk apa, daerah Polres Lanny Jaya saja tidak di fungsikan,” ungkapnya.
Kedepannya jika akan ditugaskan, Ia tetap menerima apa yang diperintahkan kesatuannya, namun dari hati kecilnya ia tidak berani untuk di tugaskan ke daerah Pegunungan, Papua. Akibat trauma yang dialaminya saat insiden berdarah menewaskan dua rekannya saat menjalankan tugas. “Saya mau di tugaskan kemana saja, asal jangan di daerah pegunungan,” kata anggota Provost Polres Lanny Jaya itu.
Hingga saat ini, dirinya masih menjadi saksi dalam pemeriksaan di Polda Papua, yang mana ia juga sebagai korban kebringasan dari kelompok sipil bersenjata yang menamai dirinya sebagai Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM), harus menerima pahitnya bertugas di daerah konflik wilayah pegunungan, Papua.
Kesaksian anggota Polres Lanny Jaya tersebut dimentahkan oleh kelompok bersenjata  yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap VII. Dimana, Erin Enden Wanimo pimpinan kelompok tersebut kepada media ini mengklaim memanasnya situasi di Lanny Jaya, Papua belakang ini lantaran gagalnya transaksi amunisi pihaknya dengan oknum aparat kepolisian di wilayah itu.
“Kondisi Lanny Jaya sehingga seperti sekarang ini berawal dari perjanjian jual beli amunisi dengan seorang anggota polisi namanya Rahman. Dia mau jual 1.000 amunisi ke kami. Kami lalu janjian untuk ketemu di suatu tempat,” kata orang yang mengklaim diri Erin Ende Wanimbo kepada media ini via selulernya, Jumat (8/8).
Menurutnya, setelah bertemu dengan anggota polisi bernama Rahman itu, terjadilah perselisihan. Enden mengklaim, aparat kepolisian yang datang menggunakan dua mobil itu berusaha menangkap dan menembak dirinya.
“Namun saya bertindak duluan, sehingga ada diantara polisi itu yang meninggal dunia dan luka-luka. Kami lalu membawa lari empat senjata mereka. Hari kedua mereka masuk dan melakukan operasi. Mereka bakar honai, rumah dan bunuh babi,” ujarnya. (HP/B Tabuni) – Tamat
Share this post :